Jumat, 25 Mei 2012

Bissmillahirrahman nirrahim..

~Teruntuk engkau yang mencintaiku karena-Nya~

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..

Ketika Engkau masih belum mampu untuk menghalalkanku..
Izinkan daku bicara sedikit tentang cinta kepada mu..

Wahai engkau yang mencintaiku karena-Nya..
... Sesungguhnya kata-kata cinta mu tidak menjadi mata air yang jernih dipadang pasir ditengah saharaku..

Tapi,
Justru malah menjadi percikan api yang setiap saat mampu membakar diriku..
Membakar rindu ku yang seharusnya untuk Rabb ku..
Membakar cemburu yang seharusnya untuk Rabb ku..
Membakar semangat yang seharusnya hanya karna Rabb ku..

Wahai engkau yang mencintaiku karena-Nya..
Ungkapan perasaan mu tidak akan membuat bunga-bunga ditaman hati ku harum dan merekah..

Tapi,
Justru malah menjadikan ia layu sebelum mekar, duri-durinya seketika tumpul..
Lemah dan tak lagi mampu melindungi sari bunga..

Wahai engkau yang mencintaiku karena-Nya..
Sungguh ungkapan cinta mu setajam pedang yang siap menebas apapun itu..
Tidak-kah engkau ingin mengalihkan pedang mu untuk menebar apapun?
Tidak-kah engkau ingin mengalihkan pedang mu itu menebas sang nafsu?
Dan gejolak hati yang kini menjadikan resah jiwa mu?

Wahai engkau yang mencintaiku karena-Nya..
Daku bukanlah malaikat yang tiada punya nafsu..
Daku,,, daku hanya manusia biasa yang juga inginkan cinta..
Kehadiran mu memang cukup mampu memberi sebuah warna..

Tapi,
Sungguh itu lah yang menjadikan aku tersiksa..
Bukan aku tiada menghargai apa yang engkau rasa..
Tapi sunggguh, bukankah aku akan menjadi gagal mempertahankan hati ku yang ingin senantiasa terjaga?

Wahai engkau yang mencintaiku karena-Nya..
Tidak-kah engkau inginkan cinta itu sesuci ali dan fatimah?
Dalam diam ia mencinta, dalam rindu ia berdo'a.

Jika karena cinta engkau mampu menjadi seorang pujangga..
Tidak-kah engkau ingin mempersembahkan nya..
Kepada cinta mu yang sesungguhnya Allahu Rabbi?

Tiada tau kah engkau bahwa cemburu Nya teramat sangat luar biasa?

Wahai engkau yang mencintaiku karena-Nya..

Cinta sejati bukanlah yang menyakiti..
Tapi,
Tau kah engkau perasaan cinta yang kau bilang tiada bisa berdiam terlalu lama,Tapi engkau mampu menghalalkan nya dengan segera.. ^^

Sesungguhnya menjadi pasangan halal tidaklah menyakiti jiwaku..
Tapi kata-kata cinta yang engkau ungkap sebelum halal ini hanya menjadikan aku seorang hamba yang mendarat dekat pada angan-angan semu yang semestinya tak boleh ada..

Tak ada kebahagiaan yang sesungguhnya ku rasa saat ini selain hanya kesibukan diri untuk selalu membenahi diri agar menjadi sesosok hamba yang shalg..
Bukan-kah tidak ada kata terlambat untuk bersegera memperbaiki diri, daripada berkecimpung dalam wadah cinta yang menyemu...?

Simpanlah cinta mu hingga Allah menghalalkan nanti..
Dan, mohon kira nya engkau memaafkan atas keterusterangan ku ini..
Semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi hati dan keimanan kita..

" Kalaulah jodoh yang tak akan kemana..
Tapi kalau tak jodoh, ya akan kemana-mana " ^^

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..

~ Admin Cinta Hakiki ~
[[ ukhti Uzwa ]]

"Cinta Hakiki" Ya Allah Aku Jatuh Cinta Karena-Mu

Kamis, 24 Mei 2012

Essay Lingkungan


TEMA                  : Teknologi  Hijau

JUDUL                 : Pemanfaatan Limbah Sebagai Upaya 
Mengurangi Pencemaran
           
Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Data dari pemerintah menyebutkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan. BKKBN memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2011 mencapai 241 juta jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 3,5% per tahun. Dengan wilayah Indonesia yang begitu luas, kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak, tidak mengherankan jika negara ini begitu banyak memproduksi limbah terutama di kota-kota besar. Mulai dari limbah rumah tangga sampai limbah yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri. Di ibukota saja, setiap harinya menghasilkan limbah lebih kurang 6000 ton dengan 65% berupa limbah organik sedangkan sisanya berupa limbah anorganik. Jika di ibukota yang luasnya relatif kecil dibandingkan kota-kota besar lainnya mampu menghasilkan limbah sebanyak itu, dapat dibayangkan berapa banyak produksi limbah di Indonesia setiap harinya.

Menurut Ecolink 1996, limbah atau sampah adalah barang yang terbuang atau sengaja dibuang dari aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi. Ada dua jenis limbah yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah jenis limbah yang bisa diuraikan oleh dekomposer, detritivor dan mikroba lain berupa limbah dari makhluk hidup. Sedangkan limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sulit terurai, kalaupun bisa akan membutuhkan waktu yang lama sampai beratus-ratus tahun seperti sejenis plastik, botol, kaleng dan pecahan kaca.

Indonesia memang kaya sumber daya alam dan manusia. Namun persentase sumber daya manusia yang berkualitas, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak berkualitas. Ironis memang, tapi itulah faktanya. Kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai merupakan akibat ketidaktahuan dan dangkalnya pengetahuan masyarakat akan dampak perbuatan tersebut. Padahal, dampak dari perbuatan tersebut sangat besar bagi lingkungan, diantaranya dapat merusak ekosistem air, membuat bau tak sedap, berkembangnya sarang penyakit  dan menimbulkan banjir. Sungai yang tercemar limbah, dapat membunuh makhluk hidup yang menempati ekosistem air sungai. Kenyataanya sekarang, sulit menemukan ikan di sungai. Lebih jauh lagi, limbah yang dibuang di sungai dapat menyumbat aliran air. Akibatnya terjadi genangan air di sekitarnya yang bisa memicu timbulnya penyakit karena banyak nyamuk dan mikroba yang bersarang. Apalagi, jika musim penghujan tiba, daerah sekitarnya tentu terancam bahaya banjir. Masyarakat perlu diberikan pemahaman mengenai bahaya pembuangan sampah di sungai dan upaya-upaya untuk mengelola limbah. Pemerintah tentu mempunyai peranan penting dalam terwujudnya program ini. Langkah awal untuk meminimalisir  pencemaran terhadap limbah, masyarakat dapat memilah-milah kategori jenis limbah. Kemudian setelah terkumpul, bisa diolah kembali, dibakar atau  dibuang pada tempat yang sesuai.
Untuk pemanfaatan limbah organik diantaranya bisa digunakan sebagai makanan ternak, pengomposan dan pembuatan biogas. Limbah organik seperti sayur mayur dan nasi basi bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak. Sedangkan pengomposan dilakukan dengan mengumpulkan bahan organik terlebih dahulu pada tempat tertutup seperti dalam tanah atau drum. Jika menggunakan drum, pada bagian bawah drum diberi lubang kecil-kecil agar air limbah dapat merembes keluar. Setelah tiga bulan, kompos siap digunakan tetapi harus diangin-anginkan terlebih dahulu selama beberapa hari. Berbeda dengan pengomposan, teknik pembuatan biogas merupakan cara pemanfaatan limbah organik (terutama kotoran sapi, kerbau, kuda dan babi) secara anaerobik/tanpa udara untuk menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Untuk dapat menghasilkan kedua gas tersebut, proses dekomposisi dibantu oleh sejumlah mikroorganisme. Suhu yang baik untuk membuat biogas antara 300C-550C dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan-bahan organik secara optimal. Pada dasarnya, kedua teknik tersebut hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada apa yang dimanfaatkan.  Dengan berbagai cara tersebut, dapat mengurangi  pencemaran limbah apalagi limbah tersebut diolah menjadi bahan yang berdaya guna. Namun, tidak masalah jika limbah organik tersebut dibakar, dengan syarat dikeringkan terlebih dahulu sehingga akan lebih mudah terurai. Atau  yang lebih ramah lingkungan caranya dengan menimbun selapis demi selapis di dalam tanah. Tentu timbul pertanyaan bagaimana memanfaatkan limbah anorganik. Paling mudah adalah dengan menjualnya ke pasar loak agar didaur ulang menjadi barang-barang yang lebih berguna.  

Di tengah minimnya sumber daya manusia di Indonesia yang berkualitas, ternyata masih ada anak bangsa yang peduli terhadap dampak limbah. Ialah Lukman Hakim, salah seorang mahasiswa UGM fakultas Biologi yang berhasil membuat kerajinan dari kulit ikan. Keprihatinannya mengenai bahaya limbah mengantarkannya pada sebuah kekreativitasan. Kulit ikan fillet memang sudah diolah menjadi kerupuk dan tepung ikan. Namun sisa lapisan sisiknya belum dimanfaatkan. Apabila lapisan sisik ikan tersebut dibuang tanpa diolah dapat mengakibatkan pembusukan yang menyebabkan bau tak sedap. Hal itu, tentu dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Ia bersama ketiga kawannya berinovasi memanfaatkan limbah kulit ikan fillet yang berupa sisik. Kulit ikan fillet sengaja dipilihnya karena memiliki tekstur yang unik dan indah. Setelah berulang kali diproses, hasil akhir dari produknya berupa lembaran-lembaran kulit samak  yang diberi nama “skinny fish”. Kulit samak ini siap diproses dalam pembuatan kerajinan lain seperti dompet, tas, jam dan aksesoris lainnya. Lain dengan Lukman, kelompok ibu-ibu PKK di Jakarta menciptakan barang-barang yang unik. Tentu sudah biasa jika barang-barang seperti tas dan dompet terbuat dari kain ataupun kulit. Tapi bagaimana jika terbuat dari plastik? Tentu itu tidak biasa. Inilah inovasi dari ibu-ibu PKK yang memanfaatkan limbah anorganik berupa plastik-plastik rumah tangga. Plastik-plastik tersebut berupa bungkus makanan, minuman, detergen dan lain-lain. Barang-barang tersebut dikumpulkan, kemudian dilakukan tahap pembersihan dan pengeringan. Setelah kering, barulah dijahit untuk dibuat barang-barang yang mempunyai nilai jual.

Itulah beberapa karya anak bangsa yang mempunyai kesadaran terhadap bahaya yang timbul akibat dari pencemaran limbah. Limbah yang awalnya tidak berdaya guna, bahkan hanya bisa dibuang ternyata dengan tangan-tangan kreatif, bisa mengubah nilainya dari yang sama sekali tidak berguna, menjadi barang yang berguna, bahkan mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Jadi apa salahnya memanfaatkan limbah? Menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah dan meminimalisir pengunaan barang-barang yang tidak berguna. Kesadaran terhadap bahaya pembuangan limbah di sungai dan pencemaran yang ditimbulkannya, harus dimulai dari diri sendiri. Meskipun upaya-upaya lain perlu dilakukan untuk menyadarkan masyarakat tentang dampak dari pembuangan limbah di sungai. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan mampu menciptakan inovasi-inovasi dalam pelestarian lingkungan di tengah meningkatnya paham kapitalisme dan arus globalisasi. Sehingga tercipta generasi yang inovatif dan peduli lingkungan.   

***ARFU***






~0~
                              

Dakwah Menguntungkan?


RESENSI  BUKU

Dakwah  Menguntungkan?

Judul buku   : 100% Da’wah  Keren!
Pengarang    : Shofwan Al Banna
Penerbit       : Pro-U Media
Penyunting   : Yusuf Maulana
Cetakan I     : Juli 2007
Tebal           : 220 halaman


Selama ini banyak orang menganggap bahwa berdakwah membuang-buang waktu dan merugikan. Berdakwah terkesan sangat berat dilakukan apalagi di tengah-tengah zaman globalisasi seperti ini. Orang-orang cenderung sibuk dengan rutinitasnya masing-masing. Padahal berdakwah adalah salah satu kewajiban kaum muslimin. Apa jadinya jika tidak ada orang yang berdakwah di dunia?, Tentu dunia akan hancur karena semakin merosotnya moral umat manusia.

Dalam buku ini, Shofwan Al Banna, penulis buku best seller “100% Da’wah Keren!”, mengungkapkan keuntungan, cara dan ide-ide kreatif seputar dakwah. Shofwan menuturkan bahwa dalam kegiatan berdakwah, seseorang akan membangun karakter dan skillnya. Seorang aktivis dakwah tentu harus memiliki sifat-sifat yang baik. Kemampuan mengatur suatu forum dakwah tentu sangat dibutuhkan. Apabila kemempuan mengatur atau kemampuan manajerial dengan sifat-sifat yang baik itu dibiasakan, maka akan terbentuk jiwa kepemimpinan (leadership). Dengan adanya jiwa kepemimpinan itulah, kita dapat hidup mandiri dan dapat mengatur segala sesuatu dengan baik. Menyerukan kebaikan melalui dakwah tidak hanya menguntungkan selama berada di dunia tetapi juga di akhirat karena mendapatkan pahala dari Allah SWT. Melalui buku ini, Shofwan juga menuangkan ide-ide kreatif mengenai cara berdakwah. Sehingga dakwah tidak terkesan biasa-biasa saja dan membosankan. Masalah pendanaan yang terkadang menjadi kendala utama dalam dakwah, menjadi mudah untuk dibahas. Karena ada beberapa solusi untuk mendapatkan dana tersebut. Diantaranya dengan mengajukan proposal, bisnis kecil-kecilan, dakwah media dan masih banyak lagi.

Buku ini layak dibaca tidak hanya untuk para aktivis dakwah tapi juga bagi orang yang sama sekali tidak tertarik dengan dakwah. Dengan bahasa yang komunikatif bagi anak muda, karya shofwan ini terkesan ringan tapi berisi. Kover, halaman dan isinyapun menarik, tidak monoton sehingga tidak membuat pembaca jenuh. Apalagi tidak hanya bahasa Indonesia saja yang digunakan tapi ada sedikit tambahan variasi dari bahasa Arab dan bahasa Ingris. Namun satu yang disayangkan karena halamannya mudah robek. Kehadiran buku ini tentu diharapkan dapat menginspirasi banyak orang untuk menyerukan kebaikan di tengah arus modernisasi. Utamanya bagi anak-anak muda generasi pembaharu bangsa.

***ARFU***

Jatuh dari Pohon Jambu





             Rizta adalah seorang anak perempuan yang duduk di bangku kelas 3 SD. Sekilas memang ia tampak seperti anak perempuan lainnya. Namun siapa sangka jika ia bisa memanjat pohon dan bermain sepak bola. Orang-orang sering menyebutnya sebagai anak tomboy. Tetapi dibalik itu semua ia sangat menyayangi adiknya yang masih berumur sepuluh bulan. Setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk menggendong adiknya di tengah kesibukannya bermain dengan anak seusianya. Mungkin karena rasa tanggungjawabnya sebagai kakak. Suatu hari sepulang sekolah ia langsung berpamitan dengan ibunya untuk bermain sepak bola. Dengan memakai kaos “oblong” dan celana pendek bersaku seolah-olah ia siap bertanding. Setelah Joe dan Diego menghampirinya, mereka kemudian berangkat menuju lapangan. Ternyata setelah sampai di sana tidak ada seorangpun yang hendak bermain bola, padahal sebelumnya teman-teman Rizta yang lain telah bersepakat untuk bermain bola setelah pulang sekolah. Akhirnya Rizta, Joe dan Diego terpaksa menunggu hingga beberapa menit lamanya


             Karena panas yang begitu menyengat dan waktupun mulai beranjak siang, ketiganya memutuskan untuk meninggalkan lapangan. Sepanjang perjalanan pulang tiba-tiba langkah mereka terhenti karena Diego mangaduh kepalanya sakit. Ternyata ia kejatuhan jambu karena di pinggir jalan itu terdapat pohon jambu yang kebetulan sedang berbuah. Jambu yang terjatuh itu berukuran kira-kira satu kepal tangan orang dewasa. Warnanya yang agak merah kehijauan membuat Rizta dan teman-temannya tergiur apalagi jambu itu berjenis jambu air sehingga sangat cocok untuk melepas dahaga siang itu. Akhirnya, Rizta meminta izin kepada Pak Haji Samingan pemilik pohon jambu tersebut. Setelah di beri izin, mereka segera memanjat pohon itu. Karena pohon jambu di rasa cukup kuat yang berdiameter kira-kira 12 cm dan terdiri atas dua “pang” sehingga ketiganyapun mulai memanjat pohon. Rizta dan Joe memanjat “pang” pertama, sedangkan Diego memanjat “pang kedua”. Tiba-tiba terdengar suara “krek,krek,krek” sampai beberapa kali. Ternyata suara tersebut berasal dari batang pohon yang dipanjat oleh Rizta dan Joe. Sementara itu perlahan-lahan pohon mulai tumbang. Rizta dan Joe terpaksa harus bergelantungan pada ranting-ranting yang lebih kecil untuk menghindari dari tumbangnya pohon.

            Sementara di “pang” kedua, Diego justru terbahak-bahak melihat kedua temannya bergelantungan di pohon. Setelah beberapa saat mereka baru menyadari bahwa semua jambu jatuh dan berserakan dimana-mana. Rizta, Joe dan Diego merasa takut ,malu dan bingung. Bagaimana cara menjelaskan ini semua kepada Pak Haji Samingan. Akhirnya, setelah hampir satu jam berunding mereka memutuskan untuk meminta maaf kepada pemiliknya. Setelah membereskan jambu-jambu yang berserakan, Rizta, Joe dan Diego meminta maaf kepada Pak Haji Samingan. Beruntung beliau adalah orang yang pemaaf, sehingga kesalahan mereka bertiga dimaafkan.

***ARFU***